BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Kimia analitik merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari dasar dasar
analisis kimia. Secara garis besar pekerjaan analisis kimia dapat digolongkan
menjadi dua kategori besar yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Melalui analisis kualitatif dan kuantitatif kita dapat
mendeteksi dan mengidentifikasi jenis dan jumlah dari komponen penyusun bahan
yang dianalisis atau lebih dikenal
sebagai analit (Chadijah, 2012: 2).
Tujuan utama analisis
kualitatif adalah untuk menemukan dan mengidentifikasi komponen dalam zat
kimia. Analisis kualitatif menghasilkan data kualitatif seperti terbentuknya endapan, warna, gas
maupun data non numerik lainnya. Umumnya dari analisis kualitatif hanya dapat
diperoleh indikasi kasar dari komponen penyususn suatu analit. Analisis
kualitatif biasanya digunakan sebagai langkah untuk analisis kualitatif. Pada
berbagai cara analisis modern seperti cara cara analisis spektroskopi dapat
dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan, sehingga waktu
dan biaya analisis dapat ditekan seminimal mungkindan perolehan hasilnya lebih
akurat (Chadijah, 2012: 2-3).
Berdasarkan latar belakang
dibelakang maka dilakukan suatu percobaan menentukan jenis anion yang terdapat
dalam sampel dengan menggunakan analisis kimia kualitatif.
B.
Rumusan masalah
Rumusan
masalah pada percobaan ini adalah bagaimana cara menentukan jenis anion yang
terdapat dalam sampel dengan menggunakan analisis kimia kualitatif?
C.
Tujuan
percobaan
Tujuan
pada percobaan ini adalah menentukan jenis anion yang terdapat dalam sampel
dengan menggunakan analisis kimia kualitatif.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Dalam
analisis kualitatif dan identifikasi senyawa senyawa organik terdapat
perbedaan-perbedaan yang penting. Secara garis besar pekerjaan analisis kimia
dapat digolongkan menjadi dua kategori besar yaitu analisis kualitatif dan
kuantitatif. Melalui analisis kualitatif
dan kuantitatif kita dapat mendeteksi dan mengidentifikasi jenis dan jumlah
dari komponen penyusun bahan yang dianalisis
atau lebih dikenal sebagai analit (Chadijah, 2012: 2).
Tujuan utama analisis kualitatif adalah
untuk menemukan dan mengidentifikasi komponen dalam zat kimia. Analisis
kualitatif menghasilkan data kualitatif
seperti terbentuknya endapan, warna, gas maupun data non numerik
lainnya. Dalam ilmu farmasi, tujuan analisis kualitatif untuk mengidentifikasi
zat zat, terutama obat yang berupa sediaan kimiawi atau galenis dalam bentuk serbuk,
larutan, emulsi dan lain-lain (Haeria, 2012
: 3).
Menurut
Chadijah (2012: 3), berdasarkan sifat analisis kimia terhadap komponen
analitnya, jenis analisis dapat digolongkan menjadi beberapa bagian
diantaranya:
1.
Analisis parsial
2.
Analisis perkiraan
3.
Analisis komponen renik
4.
Analisis lengkap
Menurut Chadijah (2012: 54-55), langkah-langkah dalam uji
pendahuluan anion adalah sebagai berikut:
1.
Deteksi adanya anion pengoksidasi
Jika sampel yang
diuji mengandung anion pengoksidasi kemungkinan kecil mengandung ion atau anion
pereduksi terutama pengujiannya dalam keadaan basa.
2.
Deteksi adanya ion pereduksi.
3.
Deteksi dari kelompok anion.
4.
Sifat sifat anion terhadap asam sulfat pekat.
Cara
identifikasi anion tidak begitu sistematik seperti pada identifikasi kation. Salah satu
cara penggolongon anion adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan
garam-garam perak, garam-garam kalsium, barium dan seng. Selain itu ada cara
menggolongan anion menurut bunsen, gilreath dan vogel. Bunsen menggolongkan anion berdasarkan sifat
kelarutan garam perak dan garam bariumnya, warna, kelarutan garam alkali dan
kemudahan menguapnya. Giltreath menggolingkan anion berdasarkan pada kelarutan garam-garam Ca, Ba
Cd dan garam peraknya sedangkan vogel menggolongkan anion berdasarkan pada
proses yang digunakan dalam identifikasi
anion yang menguap bila diolah dengan asam dan diidentifikasi anion berdasarkan
reaksinya dalaam larutan (Chadijah dkk, 2014:4-5).
|
1.
Kelas A
Jenis golongan anion yang
dapat menguap apabila bereaksi dengan asam.
·
Gas dilepaskan dengan asam
klorida encer dan asam sulfat encer misalnya karbonat, hidrogen, tiosulfat, sulfida,
nitrit hipoklorit, sianida, sianat dan bikarbonat.
·
Gas atau uap asam dilepaskan
dengan asam sulfat pekat misalnya flourida, klorida, bromida, iodida, nitrat,
klorat, perklorat permanganat, bromat,borat dan asetat.
2.
Kelas B
Kelas B merupakan anion yang
bereaksi didalam larutan.
· Anion yang menghasilkan reaksi pengendapan
apabila bereaksi di dalam larutan misalnya sulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit,
arsenat arsenit, kromat dan dikromat.
· Oksidasi dan reduksi dalam larutan misalnya manganat,
permanganat, kromat dan dikromat.
Analisis
kualitatif menggunakan dua macam uji
yaitu reaksi basa dan reaksi kering. Reaksi kering dapat digunakan pada zat
padat dan reaksi basa dapaat digunakan untuk zat dalam larutan. Untuk reaksi
kering, pemeriksaan anion dalam sampel yang masih berbentuk zat biasanya
dilakukan dengan menggunakan larutan ekstrak soda. Larutan ekstra soda dibuat
dengan memasak cuplikan dalam larutan jenuh natrium karbonat selama 10 menit
lalu disaring. Filtrat yang diperoleh disebut ekstra soda yang berfungsi untuk mengendapkan
kation logam berat dan mempertinggi kelarutan anion (Chadijah, 2012: 55-56).
|
Kesetimbangan
redoks dapat ditafsirkan dengan bantuan grafik. Dalam kesetimbangan redoks, elektron
memainkan peranan yang sangat penting sehingga elektron dianggap sebagai peubah
utama. Informasi lengkap tentang arah dan besarnya suatu reaksi redoks
diberikan oleh tetapan kesetimbangan yang diturunkan dengan menggunakan
prsamaan nerst ( Rival,2006: 334).
Pada
sifat asam basanya, garam-garam larut dalam air yang mengandung kation basa
kuat bila berkombinasi dengan anion dari asam lemah menghasilkan larutan yang bersifat basa. Pada sifat
redoksnya, kelompok anion sebagian besar bersifat oksidator sebagian reduktor
dan sebagian lagi bersifat reduktor oksidator tergantung dalam suasana
larutannya misalnya NO3- merupakan oksidator kuat dalam suasana asam dan S2,
I- dan SO32- merupakan reduktor dalam
suasana asam. Pada sifat kesetimbangan kelarutan, reaksi pengendapan mengandung
nilai yang sangat berarti bagi analisis anion. Beberapa reaksi anion dengan ion
barium digunakan sebagai uji spesifik ari anion tertentu didasarkan pada nilai
kelarutannya (Chadijah, 2012: 60).
Umumnya
penentuan anion dilakukan setelah selesai menganalisis kation dengan
memperhatikan aturan kelarutan dan hasil pengujian pendahuluan dapat
diperkirakan anion makah yang mungkin ada atau tidak ada dalam sampel (Chadijah,
2012: 71).
|
Menurut Haerani (2012: 43-44),
beberapa reaksi pengenalan antara lain:
1.
Klorida
Larutan sampel ditambahkan asam nitrat encer, larutan perak nitrat
akan terbentuk endapan kuning dari AgCl.
2.
Karbonat
Sampel ditambahkan asam sulfat 2 N, gas yang terjadi dialirkan ke dalam
air barit sehingga terbentuk endapan putih.
3.
Fosfat
Larutan sampel ditambahkan asam nitrat encer, larutan ammonium
molybdat maka terbentuk endapan kuning.
4.
Sulfat
Larutan sampel ditambahkan air barit maka akan menghasilan endapan
putih.
5.
Bromida
Larutan zat ditambahkan dengan asam nitrat encer, larutaan perak
nitrat maka terbentuklah endapan kuning dari AgBr. Larutan ini larut dalam
ammonium, kalium sianida dan natrium tiosulfat tapi tidak larut dalam asam
nitrat encer..
BAB III
METODE
PERCOBAAN
A.
Waktu dan
Tempat
Hari /Tanggal : Senin / 27 Oktober 2014.
Pukul : 13.00-16.00 wita.
Tempat : Laboratorium Kimia
Analitik UIN Alauddin Makassar
B.
Alat dan Bahan
1.
Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini
adalah gelas kimia 250 ml, gelas kimia 100 ml, tabung reaksi, bunsen, pipet
tetes, rak tabung, kertas saring dan gegep.
2.
Bahan
Bahan yang digunakan pada
percobaan ini adalah aquades (H2O), larutan
asam nitrat (HNO3), larutan
kalium iodida (KI), larutan
kalium permanganat (KMnO4), larutan kalium sianida (KCN), larutan amilum, larutan
ammonia, larutan asam asetat (CH3COOH), larutan asam klorida ( HCl),
larutan asam nitrat (HNO3), larutan asam sulfat (H2SO4),
larutan besi III klorida (FeCl3), larutan iodium (I2),
larutan kalium dikromat (K2CrO4), larutan natrium
tiosulfat (NaOH), larutan natrium tiosultat (Na2SO3),
larutan perak nitrat (AgNO3) dan sampel anion (E, F, G, H).
|
|
1. Uji Tiosulfat
a.
Uji dengan HCL
encer
Memipet larutan sampel kedalam
tabung reaksi kemudian menambahkan HCL encer (HCL 0,1 M), memanaskan uji dengan kertas saring yang telah
dibasahi dengan larutan K2CrO4, mengamati perubahan yang
terjadi dan menentukan reaksinya.
b.
Uji dengan larutan
iod
Memipet larutan sampel kedalam tabung reaksi
kemudian menambahkan larutan iod 0,1 M, mengamati perubahan yang terjadi dan
menentukan reaksinya.
2. Uji Nitrat
a.
Uji dengan HCL
encer
Memipet
larutan sampel kedalam tabung reaksi kemudian menambahkan HCL encer (HCL 0,1 N)
sehingga diperoleh warna dan uap, mengamati perubahan yang terjadi dan
menentukan reaksinya
b.
Uji dengan kalium
iodida (KI).
Memipet larutan sampel kedalam
tabung reaksi kemudian menambahkan larutan kalium iodida 0,1 M, campuran
larutan kemudian mengasamkan dengan asam asetat/asam sulfat encer 0,1 M, menambahkan
beberapa tetes amilum 1%Mengamati perubahan yang terjadi dan menentukan
reaksinya.
3.
Uji Kromat
a.
Uji dengan larutan perak nitrat
Memipet
larutan sampel kedalam 3 tabung reaksi sebanyak 1 ml kemudian menambahkan
larutan AgNO3 0,1 M sehingga terbentuk endapan kedalam 3 tabung
tersebut, menambahkan masing-masing asam nitrat encer (HNO3 0,1 M),
ammonia 0,1 M dan asam asetat 0,1 M kemudian menambahkan HCL 0,1 M dan
memanaskan, mengamati perubahan yang terjadi dan menentukan reaksinya.
4.
Uji Permanganat
|
a.
Uji dengan NaOH
Memipet
larutan sampel kedalam tabung reaksi sebanyak 1 ml, kemudian menambahkan
larutan NaOH 0,1M, mengamati perubahan yang terjadi dan menentukan reaksinya.
b.
Uji dengan H2SO4
encer
Memipet
larutan sampel kedalam tabung reaksi sebanyak 1 ml, menambahkan larutan H2SO4
encer (H2SO4 0,1 M), mengamati perubahan yang
terjadi dan menentukan reaksinya.
5.
Uji Asetat
a.
Uji dengan H2SO4
encer
Memipet larutan sampel kedalam
tabung reaksi sebanyak 1 ml, kemudian menambahkan larutan H2SO4
encer (H2SO4 0,1M), memanaskan campuran tersebut, mengamati
perubahan yang terjadi dan menentukan reaksinya.
b.
Uji dengan AgNO3
Memipet larutan sampel kedalam tabung reaksi, menambahkan
larutan AgNO3 0,1 M kedalam tabung tersebut tetes demi tetes, mengamati
perubahan yang terjadi dan menentukan reaksinya.
c.
Uji dengan FeCL3
Memipet larutan sampel kedalam tabung reaksi, kemudian menambahkan
larutan FeCL3 0,1 M, memanaskan campuran tersebut hingga terbentuk
endapan, mengamati perubahan yang terjadi dan menentukan reaksinya.
6.
Uji Klorida
a.
Uji dengan H2SO4 pekat
|
Memipet larutan sampel kedalam dua tabung reaksi masing-masing1ml,
kemudian menambahkan beberapa tetes larutan asam sulfat pekat, memasukkan salah
satu tabung reaksi kedalam penangas, mengamati perubahan yang terjadi dan
menentukan reaksinya.
b.
Uji dengan AgNO3
Memipet larutan sampel kedalam tabung reaksi sebanyak 1
ml kemudian menambahkan larutan AgNO3 0,1 M kedalam tabung reaksi hingga
terbentuk endapan, menambahkan larutan ammonia encer (0,1M), kaliumsianida 0,1
M atau natrium tiosulfat (Na2S2O30,1 M)
mengamati perubahan yang terjadi dan menentukan reaksinya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
pengamatan
1.
Tabel
pengamatan
No
|
Uji
|
Penambahan
|
Hasil
|
||||||
1
|
Tiosulfat
|
a.
Uji dengan HCL encer
Sampel + HCL encer dipanaskan + K2CrO4
b.
Uji denga KI
|
-
Larutan keruh dan kertas saring berwarna putih
-
Bening
|
||||||
2
|
Nitrat
|
a.
Uji dengan HCL encer
-
Sampel + HCL encer
b.
Uji dengan KI
-
Sampel + KI diasamkan CH3COOH + Amilum
|
-
Bening
-
Bening
|
||||||
3
|
Kromat
|
a.
Uji dengan AgNO3
-
Sampel + AgNO3 + amilum .
b.
Sampel + AgNO3 + nitrat
c.
|
-
Sampel + AgNO3
Merah bata + endapan + amilum warna orange + endapan
-
Sampel + AgNO3
Merah bata + endapan + nitarat merah darah
-
Sampel + AgNO3
Marah bata + endapan + CH3COOH kuning + endapan
|
||||||
4
|
Permanganat
|
a.
Sampel +
NaOH
b.
Sampel + H2SO4
|
-
Warna ungu.
-
KMnO4 + H2SO4
Warna ungu
|
||||||
5
|
Asetat
|
a.
Sampel + H2SO4
b.
Sampel + AgNO3
c.
Sampel + FeCl3
|
-
Bening
-
Bening
-
Merah Bata
|
||||||
6
|
Klorida
|
a.
Sampel + H2SO4
b.
Sampel + AgNO3
c.
Sampel + AgNO3 + KCN
|
-
Ada uap ( bening )
-
Putih endapan +
(NH4)2CO3
Endapan putih
- NaCl + AgNO3
Putih +endapan + Na2C2O2 putih
|
B.
Reaksi
1) Tiosulfat
a. uji dengan HCl encer
S2O32- + 2H+ S + SO2 + H2O
b. uji dengan larutan Iod
I2 + 2S2O32- 2I- + S4O62-
|
a. uji dengan HCl encer
NO2- + H+
HNO2
b. Uji dengan larutan KI
2NO2- + 2I- + 2CH3COOH I2 + 2NO + 2CH3COO-
+ 2H2O
|
c. Uji dengan K2CrO4
5NO2- + 2MnO4- + 6H+
5NO3- + 2Mn2+
+ 3H2O
3) Kromat
a. Uji dengan AgNO3
Ag2Cr2O72- + H2O Ag2CrO4
+ CrO42- + 2H+
4)
Permanganat
a. Uji dengan
NaOH
4MnO4- +
4OH- 4MnO42- + O2
+ 2H2O
b. Uji dengan H2SO4
2KMnO4 + H2SO4 Mn2O7
+ 2K+ + SO42- + H2O
5)
Asetat
a. Uji dengan H2SO4
CH3COO- + H+ CH3COOH
b. Uji dengan AgNO3
CH3COO- +Ag+
CH3COOAg
c. Uji dengan
FeCl3
[Fe3(OH)2(CH3COO)6]+
+ 4H2O
3Fe(OH)2CH3COO +
3CH3C OOH + H+
6)
Klorida
a) Uji dengan H2SO4
Cl- + H2SO4 HCl + HSO4-
|
[Ag(NH3)2]+ + Cl- + 2H+
AgCl + 2NH4
A.
Pembahasan
Anion merupakan atom non logam yang bermutan negatif. Anion dapat diuji dengan beberapa pengujian seperti
uji tiosulfat, uji nitrat, uji kromat dan dikromat, uji permanganate, uji asetat,
uji kloridadan uji sulfida. Pada percobaan ini, dengan uji tiosulfat terdapat
dua pengujian yaitu dengan menggunakan asam klorida (HCl) encer dan larutan iod.
Penambahan asam klorida (HCl)
encer yang dipanaskan, terjadi perubahan yaitu kertas saring yang tadi berwarna
kuning akibat kalium dikromat (K2CrO4)
menjadi putih kembali.Dengan memanaskan larutan, belerang dioksida dilepaskan,
yang dapat dikenali dengan baunya dan kerjanya terhadap kertas saring yang
dibasahi larutan kalium dikromat yang telah diasamkan dan mempercepat reaksi.
pada larutan iod adanya perubahan yaitu terjadinya kekeruhan. Reaksi ini mempunyai penggunaan yang praktis dalam
metode iodometri dan iodimetri.
Uji nitrit, dilakukan
dengan asam klorida (HCl) encer dan kalium iodida (KI). Dengan penambahan asam
klorida (HCl) encer, hasil yang didapatkan yaitu bening. Hal ini tidak sesuai
dengan teori karena pada teori menghasilkan warna biru pucat yang disebabkan
adanya asam nitrit bebas. pada uji
kalium iodida berwarna bening sedangkan dalam teori warna yang dihasilkan biru
karena iod dibebaskan.
Uji kromat, larutan perak nitrat
ditambahkan dengan ammonia, asam nitrat dan asam asetat kemudian ditambahkan
asam klorida (HCl) dan dipanaskan. Hasil yang di dapatkan yaitu pada asam nitrat
adanya perubahan warna merah bata, pada ammonia berwarna orange dan pada asam asetat
berwarna merah bata dan endapan. yaitu ion ion hydrogen. Dalam teori, kromat berubah menjadi dikromat dan berwarna
merah bata disebabkan oleh alkali yaitu oleh ion ion hidroksil.
|
Pengujian asetat, dilakukan
dengan penambahan asam sufat, perak nitratdan besi III klorida dan hasil yang
didapatkan yaitu pada sam sulfat, tidak berwarna, pada perak nitrat terjadi
kekeruhan dan pada besi III klorida berwarna merah bata. Dalam teori,asam
asetat dilepaskan dalam pemanasan bersama sama belerang iodida yang cenderung
menutupi bau menusuk dari uap asam asetat pekat.
Uji klorida, dilakukan dengan asam sulfat pekat dan perak nitrat. Hasil yang
didapatkan yaitu larutan tidak terjadi perubahan .hal ini mungkin terjadi
akibat kesalahan dalam menenukan volume sampel. Dalam teori asam sulfat pekat
terurai banyak dalam keadaan dingin. Penguraian adalah sempurna pada pemanasan
yang disertai dengan pelepasam hidrogen dan klorida.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil percobaan maka dapat disimpulkan bahwa menentukan jenis anion yang
terdapat dalam sampel dengan menggunakan analisis kualitatif dilakukan beberapa
uji yaitu uji tiosulfat, uji kromat, uji nitrat, uji asetat, uji permanganat
dan uji klorida.
B.
Saran
Saran yang dapat diberikan pada
percobaan selanjutnya yaitu pada uji kualitatif anion sebaiknya juga digunakan
uji sulfida agar dapat mengetahui perubahan yang terjadi.
|
||||
|
DAFTAR PUSTAKA
Chadijah, Sitti. Dasar-dasar
Kimia Analitik.makassar: Uin Alauddin Makassar. 2012.
Haeria. Anaisis Kimia Farmasi.
Makassar: Alauddin university press. 2012.
Hendrawati dan Siti Maryam. Jakarta: UIN syarif hidayatullah jakarta.2013.
(Analisis
Kation dan Anion Air Tanah di
daerah Sukabumi Jawa Barat)
Rival, Harrizul. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: Ui- press.
2006.
Vogel. Analisis kualitatif anion.Jakarta:
Erlangga. 1998.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar